Untuk pertama kalinya, pemerintah telah menetapkan sasaran untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit paru obstruktif menahun, atau PPOK, dalam pedoman promosi kesehatannya.
Para ahli menekankan bahwa pencapaian tujuan akan bergantung pada deteksi dini dan pengobatan penyakit yang efektif.
PPOK, penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup, ditandai dengan gejala yang terus-menerus seperti batuk, produksi dahak, dan sesak napas. Kerusakan pada alveoli akibat zat berbahaya, terutama asap rokok, menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas yang makin parah. Dalam kasus yang parah, gagal napas dapat terjadi, yang secara signifikan memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk kebutuhan untuk membawa tabung oksigen.