Dalam episode Behind kali ini, DesignWaned mengunjungi Habits Studio yang dipimpin oleh Innocenzo Rifino dan Diego Rossi. Duo ini berbagi perjalanan mereka, mulai dari eksperimen awal dengan komputasi fisik hingga menciptakan respons emosional melalui produk berbasis teknologi.
Berbasis di Milan dan didirikan oleh Innocenzo Rifino dan Diego Rossi pada tahun 2004, Habits telah menjadi titik referensi di persimpangan desain berbasis industri dan teknologi, dengan fokus utama pada produk digital, peralatan rumah tangga, peralatan industri, pencahayaan, IoT, interaksi UX, dan antarmuka.
Perkembangan studio ini mengalami perubahan signifikan pada tahun 2012 ketika mereka mulai menggunakan komputasi fisik. Kemitraan mereka dengan pendiri Arduino, Massimo Banzi, mendorong mereka bereksperimen dengan teknologi sumber terbuka, menghasilkan serangkaian prototipe, termasuk lampu dan speaker yang dikontrol gerakan yang mendefinisikan ulang elektronik konvensional.
Inti dari etos desain Habits adalah komitmen untuk menciptakan momen-momen menakjubkan bagi mereka yang berinteraksi dengan produk mereka. Menghindari kelebihan visual, desain mereka disederhanakan menjadi bentuk-bentuk esensial dan minimalis, memungkinkan keajaiban nyata muncul melalui interaksi yang halus dan puitis. Reaksi halus ini mengilhami setiap objek dengan rasa penemuan, mengubah fungsi sehari-hari menjadi pengalaman yang beresonansi pada tingkat emosional.
Aspek kuncinya adalah fokus mereka pada pengurangan kesenjangan antara konsep dan realisasi fisik. Sejak awal, mereka memprioritaskan visualisasi pengalaman produk dengan mempertimbangkan proporsi geometris dan lapisan interaktif, menggabungkan teknik pembuatan prototipe mekanis seperti pencetakan 3D dengan elektronik untuk menciptakan demonstrasi tiga dimensi dari desain mereka. Pendekatan hibrida ini memungkinkan mereka menguji dan menyempurnakan produk sejak dini, memastikan bahwa hasil akhir sejalan dengan visi awal mereka.
Kekuatan studio ini terletak pada tim multidisiplinnya, yang terdiri dari desainer industri, insinyur elektronik dan mekanik, pembuat model, desainer interaksi dan visual, serta arsitek. Keberagaman ini memperkaya proses desain mereka dengan memanfaatkan beragam keahlian, memungkinkan mereka menghasilkan proyek dengan kedalaman dan kualitas yang lebih baik. Berkolaborasi di berbagai bidang memungkinkan mereka mengeksplorasi desain dari berbagai sudut, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih holistik tentang setiap proyek dan potensinya.
kebiasaan mencontohkan bagaimana sebuah studio desain yang didukung oleh tim multidisiplin mampu menciptakan produk-produk industri yang bukannya tanpa jiwa melainkan diresapi dengan sentuhan puitis yang membedakannya dalam industri.